3.9.08

suatu penetapan

3 September 2008,
merupakan sebuah tanggal biasa buat sebagian manusia namun akan menjadi moment luar biasa yang mengubah hidup beberapa gelintir orang bahkan sebuah komunitas.

setiap tanggal, hanya akan berarti dan bersejarah jika ada unforgettable moment yang terkait dengannya. misalnya 17 agustus akan terdengar begitu berarti dan memompa semangat nasionalisme sebuah bangsa bertitel Indonesia. namun akan menjadi sebuah tanggal yang biasa saja bagi mereka bangsa swiss, misalnya, yang bahkan tidak mengetahui apa itu penjajahan dan apa itu pahlawan bangsa. mungkin bagi seorang sahabat saya agiska ria supriyatna, 14 agustus lebih bernilai dibanding 17 agustus. karena di tanggal itulah dia mulai pertama kali menghirup udara dunia. dan setiap tanggal itu pula ia menikmati hari jadinya.

tanggal akan selalu memberikan impresi yang berbeda pada setiap orang yang juga berbeda...

3 September 2008,
ada dua moment di kepala saya yang amat saya memorize (saat ini, nanti belum tentu juga). pasalnya, Pengumuman Ujian Saringan Masuk STAN 2008 di-upload ke publik hari ini, dimana semua peserta dan orang tua harap-harap cemas menantikan dimanakah takdir mereka berpihak. bisa jadi mereka menemukan nama mereka di pengumuman atau sebaliknya..
di lain tempat, tepatnya di Provinsi Lampung tercinta (kampung halaman saya, red.), sedang diadakan Pemilihan Kepala Daerah, ajang kompetisi orang nomor satu di wilayah BE (plat nomor kendaraan lampung, red.) ini. yang lebih mencengangkan, ada 7 pasangan calon gubernur dan wakil yang berkompetisi di perhelatan akbar ini, memperebutkan sekitar 5.7juta suara penduduk Provinsi Lampung.

ya,
dan di sini saya.
terduduk di lantai dua gedung A Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, di sub bagian keuangan.
menanti sebuah penetapan dari yang Maha Menetapkan.
hanya menjadi penonton.
karena toh, nasib saya tidak dipertaruhkan di sini.
kalau pun ada yang berubah, saya kira tidak terlalu signifikan untuk masa depan saya. ya, saya harap begitu.

berbicara masalah suatu penetapan.
sebenarnya hanya masalah waktu.
bergulir antara ya dan tidak.
suatu penetapan tidak pernah ada di area yang abu-abu.
ketika ia masih abu-abu maka itu belumlah suatu penetapan.

apapun langkah yang kita ambil dalam hidup selalu terkait dengan suatu penetapan.
apakah kita akan bangun sahur terlambat hari ini?
apakah kita akan terantuk pintu?
atau apakah lembaran uang di dompet kita akan hilang sebagian?

namun beberapa orang mengatakn bahwa sebenarnya Rabb memberikan semacam pilihan pada kita dalam setiap langkah. dipersimpangan DIA sediakan dua pilihan dengan kebebasan. namun pada akhir perjalanan itu, DIA kembali yang akan menentukan. bagi kita mungkin hasil akhir itulah kita butuhkan. namun bagi-NYA proses itu lebih bernilai. sebagai contoh, ketika saya menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dengan segala warna warni, manis getir, khilaf ingat. saya jalani perkuliahan dengan mengikuti banyak sekali aktivitas mulai dari berorganisasi dari yang profit-oriented sampai yang non-profit-oriented. mengikuti banyak even, dari yang berdana jutaan sampai yang harus bersama-sama iuran. dari yang menyita waktu dari pagi-malam sampai yang dari pagi-pagi. dari komunitas ikhwan-akhawat sampai komunitas hedon-materialisme. semua aktivitas itu memang sempat membuat saya malas2an belajar dan lebih memilih bersantai menonton dan bermain bersama teman-teman saya.. alhamdulillah saya tetap lulus dengan predikat cumlaude sebagai lulusan ke-28 terbaik. motivasi bangkit baru datang saat tingkat tiga sudah menjdai status saya.. setelah banyak kerja keras itu dengan harapan saya bisa mendapatkan penempatan yang memang saya impikan. terus terang saya ingin penempatan bpk atau ditjen pajak. namun berhubung ayah saya menginginkan saya di depkeu, saya turutilah keinginan beliau. dilalahnya, mulai tahun 2007, penempatan departemen keuangan menjadi wewenang Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan Biro PSDM, sehingga mereka dengan peringkat sepuluh persen terbaik pun tidak mendapatkan penghargaan memilih instansi dimana mereka ingin berada. walhasil Allah pun menetapkan saya berada kembali di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dengan persepsi yang berbeda yaitu sebagai pegawai di subbag keuangan, atas rekomendasi seorang dosen. penetapan yang dulu pernah saya kufuri namun saat ini begitu saya syukuri...


mulai ditulis 3 september, selesai 4 september
oleh ellen maharani (tentunya!)

No comments: