6.2.09

ke-luarbiasa-an dalam sebuah keterbatasan

kamis sore.. saya telah buat schedule dengan dokter gigi saya,,
tersebutlah sebuah klinik di graha bintaro, tempat saya akan mengkonsultasikan beheul..
tidak seperti sebelum-sebelumnya..
kali ini saya harus berinteraksi dengan beberapa pasien lain,,
yaa.. saya harus menunggu_
teringat banyak tugas kuliah menumpuk!
yaickz!!
agak sebal,,
oke,
saya mencoba menormalkan situasi...
hehhmmm,,,
saya ingin mendapatkan ilmu!
yuuuhhaaaa!
ada majalah kedokteran..
hehmm,, tidak menarik!! sungguh,,
apalagi, tema umumnya adalah masalah epilepsi,,
wadooo!
baiklah,
apa salahnya mendapatkan informasi baru tentang sebuah penyakit yang sudah tidak lagi diperbincangkan..


dulu,
masa SD saya, Indonesia masih memberikan concern penuh terhadap penanggulangan penyakit epilepsi dan promosi sikap yang harus diterapkan atas orang dengan epilepsi..
concern ini terlihat karena adanya iklan tentang epilepsi..
masih jelas diingatan saya tentang seorang anak laki-laki bermain bola dan bergaul layaknya anak lain seumur-nya tanpa merasa terganggu sedikitpun dengan kondisi penyakit yang dideritanya yaitu epilepsi.
namun memang yang membedakannya dengan anak-anak lain adalah ada sosok seorang ibu yang begitu sabar, perhatian dan amat telaten dengan kondisi anaknya..


tidak semua artikel dalam buku itu saya lahap abis,,
tidak,,
saya tidak terlalu butuh dengan keberadaan kata-kata ilmiah kedokteran ataupun cara penanggulangan epilepsi dengan teknologi baru dan obat-obatan, pun perihal scanning otak yang ternyata terkait erat dengan epilepsi. tidak, saya tidak terlalu membacanya secara dalam. yang saya put concern, mengenai siapakah dalam sejarah yang telah bergaul dengannya, dengan epilepsi.

namun sebelum saya bergerak jauh mengenai masalah yang ingin saya bahas ini,
saya ingin menyitir keterangan kamus besar bahasa indonesia, mengenai arti harfiah dari epilepsi.

epi·lep·si /épilépsi/ n penyakit pd pusat susunan saraf, yg timbul sewaktu-waktu berupa kekejangan, disertai pingsan, dan perubahan gerak-gerik jiwa sewaktu penyakit itu menyerang; ayan; sawan.


Sedangkan menurut wikipedia, epilepsi:

Ayan atau epilepsi adalah penyakit saraf menahun yang menimbulkan serangan mendadak berulang-ulang tak beralasan. Kata 'epilepsi' berasal dari bahasa Yunani (Epilepsia) yang berarti 'serangan'.

Penyebab Ayan

Otak kita terdiri dari jutaan sel saraf (neuron), yang bertugas mengoordinasikan semua aktivitas tubuh kita termasuk perasaan, penglihatan, berpikir, menggerakkan [otot].

Pada penderita ayan, terkadang sinyal-sinyal tersebut, tidak beraktivitas sebagaimana mestinya. Hal ini dapat diakibatkan oleh berbagai unsur-unsur, antara lain; trauma kepala (pernah mengalami cedera di daerah kepala), tumor otak, dan lain sebagainya.

Umumnya ayan mungkin disebabkan oleh kerusakan otak dalam proses kelahiran, luka kepala, pitam otak (strok), tumor otak, alkohol. Kadang-kadang, ayan mungkin juga karena genetika, tapi ayan bukan penyakit keturunan. Tapi penyebab pastinya tetap belum diketahui.

Diagnosis

Hippocrates adalah orang pertama yang berhasil mengidentifikasi gejala ayan sebagai masalah pada otak, roh jahat, dan sebagainya. Seseorang dapat dinyatakan menderita ayan jika orang tersebut telah setidaknya mengalami kejang yang bukan disebabkan karena alkohol dan tekanan darah yang sangat rendah. Alat bantu yang digunakan biasanya adalah:

  • MRI (Magnetic resonance imaging) Menggunakan magnet yang sangat kuat untuk mendapatkan gambaran dalam tubuh/otak seseorang. Tidak menggunakan Sinar-X. MRI lebih peka daripada CT Scan.
  • EEG (electroencephalography) alat untuk memeriksa gelombang otak.


See???
epilepsi yang cukup menggugah menurut saya..
hehhhmm....

kemudian,
yg menjadi hal yang menarik atas majalah kedokteran tersebut adalah tentang artikel tentang fakta bahwa orang-orang hebat dunia (minimal saya mengenali mereka sebagai orang hebat.. =p sebenarnya karena namanya cukup terkenal c,, saya juga tidak tau semua, mereka terkenal karena apa.. piss!) coping with epilepsi disease..
(apa pentingnya menyebutkan semua orang yang menderita epilepsi dan tidak ada yang mengenalinya! see? harus menjadi orang terkenal untuk dikenang orang, untuk dianggap penting bagi bumi ini!)
mereka berkutat dengan epilepsi hampir sebagian bahkan seluruh hidupnya!
beberapa nama dalam artikel tersebut, tidak cukup saya kenal,
nama-nama yang saya kenali:

1. Leo Tolstoy
2. Aleksander the Great
3. Julius Caesar
4. Napoleon Bonaparte
5. Vincent Van Gogh,
6. Ludwig Van Beethoven
7. Dame Agatha Christie
8. Margaux Hemingway


wutta!


bahkan disitir dari pernyataan Aristotle (perlu dicatat, dia bukan penderita epilepsi, dia hanya mengomentari) menyatakan bahwa:
"Apakah Epilepsi berkaitan dengan kejeniusan atau malapetaka yang kebetulan muncul pada orang-orang pintar?"






okee,,
sekarang giliran saya unjuk opini,
saya tidak akan membahas habis penyebab epilepsi pada orang-orang terkenal di atas, tidak juga membahas apa yang mereka lakukan saat mendapatkan serangan epilepsi, bukan pula mengambil kesimpulan atas fenomena seperti yang dilakukan Aristotle,
saya hanya kan meng-opini-kan apa yang timbul di benak saya saat mendapatkan informasi brilliant ini..

pertama,
sungguh kenyataan ini baru saya peroleh, baru.
dan kenyataan ini cukup menohok,,
yang saya highlighted adalah kondisi dimana adanya keniscayaan atas ketidaksempurnaan.
setiap hal di dunia ini diciptakan tidak sempurna,
hingga setiap hal tersebut kemudian saling melengkapi untuk sempurna.
menggugat kesempurnaan atas ciptaan ALLAH seperti mempertanyakan kesempurnaan ALLAH itu sendiri..
hehhh..

itu gugah yang langsung muncul..

begini,,
pandangan saya atas sebuah epilepsi adalah termasuk penyakit yang menjijikkan!
bayangkan, tiba2 orang disekitar anda, kejang2, menggelepar, mengeluarkan busa,, seperti orang yang kesurupan tiada henti, sulit dihentikan!
tak heran mereka dicap sebagai orang yang dikutuk...
kutukan yang menimpa orang-orang cerdas di zamannya!!



keterbatasan yang mengganggu bukan,
ketika anda sedang fokus,
pada kondisi tekanan tertinggi,
(pada sebagian orang, justru pada kondisi inilah, otak mereka bekerja secara maksimal!)
justru serangan epilepsi akan menghancurkannya!
seketika!


dan dengan keterbatasan tersebut,
mengapa mereka bisa menjadi seterkenal itu??


pesan moral :
menderitalah epilepsi,
itu akan membuat anda terkenal,
atau,
anda harus menjadi orang hebat dengan epilepsi,
maka keterkenalan anda akan mendunia!
jelas bukan pesan moral yang sebenarnya....


pesan moral yang sebenarnya adalah :
dengan sebuah keterbatasan (fisik),
ke-luarbiasa-an dapat muncul,,
bukankah jika demikian,
harusnya akan menjadi lebih mudah bagi mereka-yang-tidak-dianugerahi-keterbatasan(fisik) untuk mejadi luar biasa??

kemudian,
pertanyaan tersebut saya lemparkan pada ANDA!
karena hanya anda yang bisa menjawabnya.....
=)




4.2.09

Intelejensia berjalan..

aku selalu bahagi jika bertemu dengan mereka yang ku sebut intelejensia berjalan..
bagaimana tidak,
kemana mereka pergi atmosfer intelejensia merebak ke sekeliling...




F202, dimulai pukul delapan pagi..
aku agak lelah,
belum puas kantukku,



aku harus meninggalkan ribaan menuju kantor,
ya, aku sudah terlanjur berjanji untuk menyerahkan data,
aku orang yang bertanggungjawab lagi berdedikasi,
tak mungkin pula aku batalkan pergi,
walaupun rinai hujan tak jua berhenti,,
ku pinta pada Rabbku,
mohon hujannya mengijinkan aku pergi pagi2 karena aku punya janji,,


semerbak dingin menyergap seketika,
ketika ku ayun langkah keluar flat pagi ini,,
sungguh! dingin tak terperi,,
kau takan bisa bayangkan dinginnya..
ingin beku rasanya kakiku,,,
ku cari kanan kiri,
mana tukang ojek,..
mau bagaimana lagi,
aku tidak memiliki keahlian mengendarai sepeda motor,
sepeda motorku, kubiarkan teronggok di rumah...
sudah, jagan dibahas lg,, aku sudah cukup merasakan getir ketidakmampuan,
janganlah kau tambah lagi dengan hinaan_
akhirnya setelah puluhan langkah,, ada juga tukang ojek..
kunaiki motor itu,,



kantor,, dingin! sunyi!
6.30..
siapa yang mau meninggalkan tempat tidur,, (haree genee!)
jika memungkinkan menggulung dan berlama berselimut,
aku juga tidak akan memilih ke kantor sepagi2.,
ruangan.. sepi!
langsung kunyalakan with-you,
mulai berkutat dengan alasan menunaikan janji,,,





tak seberapa lama,
bosku datang,,
(lihat pak,, lihat bawahanmu yang berdedikasi ini! tegakah kau! kasian dy pakkk... ahahahahaahahahahaha)
ku pasang muka bertanggungjawab lagi pilu,





kembali,,
F202,,
ruangan ini mendadak ikut tren saudara2nya,
berubah pula menjadi dingin!
Bapak Terhormat Dosen telah mengambil singgasananya,,
dia menelaah tugas2 kami,,
OMG,, aku panik!!
aku merasa rendah,,
dlam hatiku,
pasti umpatan itu dikenakan pada tugasku!
ohhh tidaaaakkk!!
aku lalai,,
harusnya aku bisa lebih baikk!
dan aku akan,,,

dia meng-elaborate.
bahwa setiap orang harus memiliki competitive advantage!
apapun itu,
di era Asean Free Trade Era, Asian Free Trade Era, World Free Trade Era,
mereka yang just-so-so people,
yang tidak punya competetive advantage, tend to be BURUH!
lihat! hanya jd pekerja, yang dibayarr rendah,,
inginkan seumur hidup jd pelaksana teknis yang dibayar rendah..
oh nooo!
tlalu banyak impian saya untuk hanya menjalani sparuh hidup saya untuk urusan remeh temeh seperti itu...
Yaaaa,, urusan remeh temeh!


mereka yang puas menjadi pelaksana teknis urusan remeh temeh, menurut beliau, tidak apa2 berada di dalam status quo saat ini, tidak usah berupaya terlalu jauhhh!
buat apaa!?
karena untuk menjadi orang yang menentukan kebijakan,
diperlukan stones yang banyaakk untuk dilewati,
bukan waktu yang habis oleh santai dan bernyanyi,
namun segala sesuatu diupayakan untuk mencapai mimpi!

seorang akuntan yang terbiasa tend-to-detail,,
harus membiasakan diri untuk dapat berpikir ala makro,,
jangan menetapkan diri untuk selalu berpikir mikro,,
biasakan untuk hal2 yang spele,
membuat opini pun cenderungkan berpikir makro,,
orang2 yang berpikir mikro hanya akan bermain di lingkungan teknis,,
menentukan kebijakan,, diperlukan orang2 yang berpikir makro strategis!
dan strategi manajemen adalah salah satu toolsnya...

anda tahu?!
pak iqbal selalu meng-impress saya dengan mata kuliahnya,yang selalu mengawang ke benak saya adalah,
apakah pak iqbal memang diplot untuk mata kuliah "penting"?
atau dia berhasil membuat mata kuliahnya menjadi penting!!
tidak banyak akademisi yang berhasil membuat saya kagum..
yang tidak biasa itu, biasanya membuat otak saya berputar beribu2 kali untuk memproduce sesuatu yang juga bisa meng-impress dy akan kemampuan saya!
sungguh!
pak iqbal selalu berhasil!

lain halnya dengan Pak Sanjoto,,
bukan karena dy berhasil membuat mata kuliahnya terlihat penting..
namun caranya menghadirkan soul ber-ilmu, matterloaded, experience-loaded lahh yang mebuat saya lebih suka terhempas dan menggeleng2 kepala..
setiap presentasi yang disajikan di muka kelas, selalu diperhatikannya secara detail, baik atas konsep, keterangan maupun contoh! tak banyak dosen presentasi model beliau,
biasanya,, presentasi akan datang dan pergi,,, ada dan tiada.. tak peduli bagaimana...
menurut saya,, segala pengalaman yang ditumpahkannya di muka kelas, bukan bentuk arogansi.. He deserved thoses! dia adalah contoh intelejensia berjalan lainnya..
bukan, bukan..
bukan berarti karena dia memuji saya tempo hari di depan kelas karena berhasil meluruskan konsep seperti yang dia inginkan..
bukan...
sungguh bahkan sebelum dia memuji saya, saya sudah kagum!!
percayalaaahhh..
hehehe_



dan tahukah kau sobat??
saya ingin,
suatu hari,
menjadi intelejensia berjalan itu!!

without acting like snob!
yakinlah!

1.2.09

sebuah pilihan hidup, adakah yang salah?

ketika anda memilih untuk mengerjakan sesuatu,
menurut saya sudah tentu ada alasan atau bahkan beberapa alesan yang melatarbelakangi perilaku anda..
bukankah begitu?
baik, normalnya begitu..
yang tidak begitu, acung tangan??
brarti anda tidak normal! (hehe,)


kemudian,
seharusnya jika anda memiliki alasan,
bukankah, mudah saja memberitahu orang lain, mengapa dan bagaimana..
dan jika tidak demikian, mengapa?
mungkin anda merasa apa yang anda lakukan, salah..
setiap orang yang merasa salah, secara psikologis akan mencari alasan,
memutar otaknya mencari berbagai dalih,
mencari berbagai tema simpangan lainnya,
hingga orang yang diajak berbicara mengalihkan kasus menjadi kasus lainnya...





mengapa sulit mengharapkan kedewasaan dari orang lain,
dalam kacamata seorang-saya,
bukankah seseorang yang telah dewasa seharusnya adalah seseorang yang sudah siap memikul tanggungjawab?
tanggungjawab dalam kondisi ini adalah mempertanggungjawabkan apa yang menjadi pilihan hidupnya..
semua pilihan hidup.
entah yang dinilai baik, lebih lagi yang dinilai buruk!!







kemudian,
dari sekian banyak pilihan hidup yang anda buat,
adakah diantaranya yang salah?
mungkin bukan ada, namun banyak!!
humane sekali menurut saya,
namun hamba yang baik,
ketika menyadari adanya kesalahan adalah memperbaikinya,
toh pilihan hidup tidak selamanya salah!





tahukah kalian?

berawal dari perjalananku menuju kampus,
sebenarnya bukan hal pertama,
bukan juga keseharianku,
namun cukup janggal dan terpendam dalam hati...
tentang apa?
bukan membahas masalah Palestina dan bagaimana reaksi dunia atasnya,
bukan pula masalah banjir dan cara menanggulanginya.
aku tidak ingin mengajakmu membahas apa pengaruh penurunan harga minyak dunia,
atau krisis ekonomi yang menyebabkan ekonomi amerika dan jepang carut marut...
tidak,,
aku hanya ingin membawamu pada suatu perenungan,
atau minimal mengingatkanmu tentang sesuatu hal yang sepele..
sepele..
ya sepele..
kecil sekali..
mungkin malahan tidak penting..
(klo menurutmu tidak penting, kamu tidak harus meneruskan membacanya, aku tidak tersinggung)



kejadian yang terus berulang2 itu,
terjadi setiap aku berjalan menyusuri jalan kampus,,
aku bertemu banyak orang,
dari berbagai latar belakang....


aku selalu menawarkan senyum untuk siapa saja,
bahkan untuk mereka yang tidak ku kenal,
menurutku,,
senyumanku bisa menambah kebahagiaanku,
bisa mengubah moodku,,


tidak jarang,,
tarikan bibir ke kanan dan ke kiri secara bersamaan oleh partner senyumku,
membuat aku bahagia,,,
kemudian apa yg menjadi masalah dari kebahahagiaan ini?


tidak ada,
kecuali beberapa hal..
sungguh aku sangat suka menyapa setiap orang,,
dari tukang ojek, tukang sayur, tukang becak, ibu2 yang sedang menyapu halaman rumahnya, bapak2 yang sedang menggendong anaknya, anak es de yang berangkat sekolah, kakek2 yang mengajak cucu laki-lakinya jalan pagi, ibu2 yang sedang menawar sayuran, tetangga yang sedang berdiri melihat situasi sekitar,,
setiap orang yang aku temui.....
aku tidak peduli apakah mereka laki-laki atau perempuan,
berjilbab atau belum,
tidak penting buatku....


yang ku sesalkan?
mengapa saudari2ku yang lebih paham makna senyum dan ibadah kecil,
yang lebih mengerti makna ikhlas dan hablumminannas,
malah melengos, ketika bertemu denganku,,
mengapa?
apakah karena jilbabku tidak sepanjang kalian, ukhti?
apakah karena pakaianku yang berwarna warni?
ataukah karena kalian tidak mengenalku?
mungkin kalian terlalu lelah dengan urusan ummah,
mungkin kalian tidak terlalu menganggapnya penting.......


sebenarnya tidak masalah ukhti,,
aku mengerti,
harus lapang dada terhadap saudari sendiri,,
aku paham.....
namun bagaimana jika aku adalah bukan kalian?





lanjut lagi ukhti,,
mungkin aku bukanlah perempuan sempurna yang selalu to'at..
bukan pula seorang akhawat yang dapat dijadikan tauladan sepenuhnya..
bukan!
bahkan lebih baik jangan panggil aku akhawat,
aku tidak ingin berlindung dibalik kata2 itu....
tahukah kalian,
ketika aku berada di antara kalian,
mengapa aku cenderung merasa tidak nyaman?
bukan apa-apa ukht,
aku slalu merasa disingkirkan perlahan....


maafkan aku ukhti,,
aku,
hanya ingin membagi..
menurutku,
banyak hal sepele yang terkadang engkau lupa,
jangan berdalih, banyak urusan dunia yang lebih besar untuk dipikirkan ukhT!




tahukah kalian?
seandainya,
aku tidak mencintai ISLAM,
ataukah aku tidak menyayangi kalian,
mungkin aku memilih untuk memisahkan diri dari barisan.















29.1.09

time to make over!

been longtime,, longing in this blessy room,, blogging on..
putting the idea,,
thinking through and googling research..

kinda miss sometime,,
but ye know,
no exposure,
no intention,,

just layin around the earth of digital, without giving any efforts somehow!
hacyaa!!

wanna quit (almost wanna!he2,) from those routines,,
wanna be better somehow,,
you know its kinda resolution,
but still, when you have nothing called intention..
it turn to NOTHING in common,,








those several days,,
i've learned many things,,
such things encourage me,
such like the PERCEPTION..
nice,, learning bout turning the point,,
different point, i mean, different from the usual thingy common, even yourself!!


^^










and i love my new self, somehow!